TINGGALKAN LINK ANDA DI SINI (",)

Rabu, 17 Ogos 2011

Membuka Pintu Rezeki



Rezeki, betapa ramai orang yang berharap untuk mendapatkannya. Pelbagai cara dan usaha ditempuh, pergi pagi pulang petang membanting tulang dan memeras keringat. Tidak puas dengan cara wajar ditempuhlah berbagai cara hingga melanggar syariat dan akidah.

Rezeki sebenarnya tidak selalu diertikan sebagai harta kekayaan. Dalam al-Quran banyak disebut kata rezeki dengan segala bentuknya, razaqa atau rizqun. Dalam erti harta kekayaan, sangat wajar jika kemudian manusia begitu mendambakan rezeki yang banyak. Sifat manusia sebagaimana disebutkan oleh Allåh adalah mencintai harta, selain menyukai wanita dan anak-anak.




“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali Imran:14)


REZEKI ADALAH ANUGERAH
Agar hati tidak termakan oleh dunia dan akal tidak dikuasai nafsu, Allah menegaskan dalam banyak ayat bahawa rezeki adalah berasal dari-Nya. Berbagai ungkapan ayat yang menunjukkan hal ini sudah semestinya mengingatkan manusia dari perilaku sombong seperti Qarun.

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkkan Allahlah yang akan memberi rezekinya.”(Hud:6)

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebahagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.” (Al-Baqarah:254)

Masih banyak ayat yang menunjukkan bahawa Dia yang memberikan rezeki kepada makhluk-Nya. Hanya Dia yang berkuasa untuk mencukupi keperluan manusia. Sekecil apapun makhluk di bumi atau di langit Dialah yang menanggung rezekinya. Binatang yang diciptakan untuk manusia saja ditanggung oleh Allah, apatah lagi manusia yang telah dimuliakan. Sebagaimana ilmu yang untuk memperolehnya manusia harus melakukan usaha pembelajaran. Manusia perlu berusaha untuk mendapatkan rezeki, bukan hanya berangan-angan.

“Dan jika solat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah kurnia dari Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya, moga-moga kalian beruntung.” (Al-Jum’ah:10)

Allah juga memberi peringatan kepada orang-orang yang hanya disibukkan dengan urusan dunia sementara lalai dari tuntutan ibadah. Betapa sibuknya manusia dengan dunia, dia hanya mengambil bahagian yang telah ditetapkan oleh Allah baginya.

PINTU-PINTU REZEKI
Berbagai pintu rezeki telah Allah sediakan bagi hamba-Nya. Untuk meraihnya manusia mesti membuka dan memasuki pintu-pintu tersebut. Tanpa membukanya seseorang tak akan mampu meraih rezekinya. Tentang pintu-pintu rezeki Rasulullah pernah besabda, “Perhatikan olehmu sekalian, sesungguhnya di dunia ini perdagangan merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.” (Musnad Aĥmad)

Meski seseorang mampu menemukan pintu-pintu rezeki terpampang dihadapannya, jika tidak memegang kuncinya mana mungkin membuka dan memasukinya. Tanpa kunci manusia hanya sebatas mampu memandanginya. Allah Yang Maha Pemurah telah memberikan beberapa kunci rezeki. Siapapun yang menggunakannya, Allah akan meluaskan rezekinya, menutup kefakirannya dan memenuhi kehidupannya dengan kebahagiaan, hatinya penuh keredhaan dan ketenangan. Siapa saja yang mengetahui peraturan dan peluang-peluang yang ada, memahami pengertian-pengertiannya dan mampu meningkatkan semangat untuk yakin terhadap Allah, ia akan berusaha menempuh berbagai sebab untuk membuka rezeki Allah kepadanya.
Ada beberapa kunci pembuka pintu-pintu rezeki. Kunci ini perlu digunakan secara serius oleh setiap individu Mukmin.

1. Kunci Istighfar dan Bertaubat
Istighfar dan taubat mampu menutup dosa sudah diyakini oleh kebanyakan orang, meski sedikit yang mengamalkan. Namun kedua perilaku mulia ini mampu membukakan pintu rezeki bisa jadi lebih sedikit lagi yang tahu. Allah berfirman,
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Nuh:10-12)
Taubat mesti dilakukan dengan baik dan benar. Di antara kita melakukan pertaubatan adalah:- Menahan diri dari perbuatan maksiat (tidak lagi mengulanginya).- Menyesali perbuatan yang terlanjur dilakukannya.- Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
- Bila terkait dengan hak sesama, hendaklah meminta kerelaan orang yang dirugikannya, baik dengan mengembalikan barangnya atau meminta maafnya.
Tanpa langkah-langkah ini taubat seseorang disoalkan keseriusannya.

2. Kunci Takwa
Di antara definisi takwa adalah merasa takut kepada Allah, beramal dengan wahyu yang diturunkan, redha dengan rezeki yang sedikit, dan siap menghadapi kematian. Secara amaliah ketakwaan akan membawa seseorang bersikap hati-hati kerana merasa Allah selalu mengawasi apa yang dilakukan, tengah melanggar larangan-Nya atau mengabaikan perintah-Nya.
“…Barang siapa yang bertakwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (Al-Thalaq:2-3)

3. Kunci Sedekah
Logika Islam tidak sesuai dengan logika materialisme. Harta yang dikeluarkan untuk bersedekah, dengan segala bentuknya, bukannya akan berkurang malahan bertambah. Kerana itu logika seorang muslim adalah memperbanyak sedekah di jalan Allah, kepada golongan fakir miskin, orang-orang yang memerlukan dan para pejuang di jalan Allah.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Di tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah:261)
Katakanlah, “Sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hambaNya dan menyempitkan (siapa yang dikehendaki Nya).”Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Saba’:39)


4. Kunci Silaturrahim

Menyambung tali kekeluargaan mempunyai dua faedah. Pertama meluaskan rezeki dan kedua memanjangkan umur. Siapa yang mengkehendaki kedua-duanya hendaklah banyak menyambung silaturrahim, meskipun terdapat perselisihan di antaranya dengan keluarganya. Rasulullah bersabda,“Barangsiapa yang ingin agar Allah melapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah menyambung silaturrahim.” (Shåĥiĥ al-Bukhåri)


5. Kunci Berhijrah di Jalan Allah
Maksud hijrah di sini ialah berpindah dari suatu tempat yang penuh dengan maksiat dan kejahatan ke tempat yang kiranya bisa untuk menyelamatkan agama dan ibadah. Tidak semestinya seorang muslim tinggal bersama dengan orang-orang yang jahat dan fasik, sementara pada saat yang sama memohon kelapangan rezeki kepada Allah.
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, nescaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpannya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Nisa’:100)

6. Kunci Haji dan Umrah

Yakni melakukan haji dan umrah. Sesiapa yang ada kemampuan hendaklah tidak khuatir menjadi berkurang hartanya dengan melakukkan keduanya. Rasulullah bersabda, “Lakukanlah haji dan umrah, kerana kedua-duanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana api membersihkan besi, emas, dan perak. Tiada balasan bagi haji yang mabrur kecuali syurga.” (al-Tirmidzi)


7. Kunci Tawakal Kepada Allah
Makna bertawakkal ialah melaksanakan segala sebab kemudian meyakini bahawa rezeki pasti akan sampai kepada kita. Bukan seperti tawakal yang diertikan secara salah tidak berusaha mencari rezeki dengan hujahAllah telah menentukan rezeki masing-masing. Rasulullah bersabda, “Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, nescaya Allah akan memberikan kepada kamu rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung, ia keluar pada waktu pagi dalam keadaan perut yang kosong pulang pada petangnya dengan perut kenyang.” (Musnad Aĥmad)

8. Kunci Ibadah Kepada Allah

Iaitu dengan anda tidak berebutkan dunia dan berpana dengan bahagian yang sedikit yang sudah mencukupi buat anda, lalu anda mempergunakan waktu anda yang lain kesemuanya untuk beribadah dan berdakwah kepada jalan Allah. Allah berfirman di dalam sebuah hadis qudsi yang bermaksud:
“Wahai anak Adam! Beribadatlah kepadaKu sepenuh masa, nescaya aku akan memenuhkan dada engkau dengan kekayaan dan Aku akan menghilangkan kefakiran daripada engkau. Jika engkau tidak melakukannya, nescaya aku akan menyibukkan tangan engkau dengan pelbagai pekerjaan namun kefakiranmu tetap tidak hilang.”

9. Kunci Kasih kepada yang Lemah dan Miskin

Ini adalah disebabkan adanya hubungan hati yang dekat dengan Allah lantaran kemiskinan dan kefakiran mereka. Oleh sebab itu, hendaklah kita berbuat baik kepada golongan tersebut, nescaya Allah akan membalas perbuatan baik tersebut. Rasulullah bersabda, “Bukankah kamu diberikan pertolongan dan rezeki kerana orang-orang yang lemah di kalangan kamu?” (Shaĥiĥ al-Bukhari)
Yang tidak boleh diabaikan adalah mencari barakah dari Allah. Barakah ada pada waktu pagi (albarakatu fi bukuriha), begitu ungkapan orang Arab. Benar, pagi memang memiliki banyak berkah. Keberkatan Subuh juga membuka pintu-pintu rezeki-Nya yang telah dihamparkan di hari itu. Kerana itu Allah menyerukan kaum Muslim untuk menyambut rezeki-Nya dengan bersegera bangun pagi.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ahmad dan al-Baihaqi, diceritakan bahawa ketika Rasulullah pulang dari solat Subuh di Masjid Nabawi, beliau mendapati puterinya, Fatimah, masih tidur. Dengan penuh kasih sayang lantas beliau menggerakkan badan puterinya itu lalu berkata, ”Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai kerana Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari.” 

Bersediakah kita membuka pintu rezeki-Nya?





Akhirnya Engkau Kumiliki

Setelah menanti selama 1 bulan 2 minggu, akhirnya ia sah menjadi milikku.. ^^,
Kedah Darul Aman 6xx6

Khamis, 11 Ogos 2011

Sabar Itu Indah


Ketika sedang asyik menyiapkan rancangan pengajaran harian (RPH), aku menerima SMS daripada xxx (agen Proton). Panjang berjela SMS darinya. Aku dapat merasakan darahku menyirap membaca SMS itu. Sesudah membacanya aku menarik nafas dan beristighfar.. Astaghfirullahalazim.. Aku mengambil masa untuk meredakan kemarahanku. Kemudian, aku menghantar SMS yang diterima itu kepada ayahku tanpa mengubah walau satu perkataan. Malas aku nak melayan orang macam tu. Sepatutnya dia sebagai penjual, tidak boleh mengeluarkan kata-kata begitu. Dia sebagai penjual harus tahu kehendak pelanggan. Bukannya memutar belit dan melewat-lewatkan pesanan pelanggan. Sepatutnya dia memuaskan kehendak pelanggan. Mungkin dia masih baru mengendalikan jual beli ini. Mungkin dia baru berurusan dengan pelanggan. Sudah sebulan lebih tempahan yang aku buat. Sepatutnya aku dah dapat apa yang aku minta. Ini tidak.. Aku pula yang disalahkan.. Aku pula yang dimarah. Ya Allah... Ada jugak orang macam ni. SMS yang dihantar, tidak aku balas. Malas aku nak melayan dan panjang-panjang cerita.

Marah itu mudah! Kita mudah naik marah tanpa memikirkan akibatnya. Kita marah sehingga boleh mengguris hati orang lain, kehilangan kawan, dibenci oleh kawan sehingga dipinggirkan. Lebih teruk lagi apabila kita marah dengan musibah yang menimpa diri sehingga kadang-kala mempersoalkan qadar dan qada’ ALLAH sehingga akhirnya menjadi hamba yang derhaka, nauzubiLLAH

Sabar itu terlalu indah! Selain mendapat kelebihan yang dijanjikan ALLAH, hati kita akan lebih tenang, jiwa akan tenteram.Sesungguhnya mengingati ALLAH dalam setiap keadaan akan memberikan ketenangan jiwa.